Program Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB Bangun Kolaborasi Internasional dengan 5 Universitas TOP Australia

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB Bangun Kolaborasi Internasional dengan 5 Universitas TOP Australia

Untuk meningkatkan kerjasama internasional Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PSIM) IPB melakukan misi kolaborasi akademik ke 5 Universitas di Australia pada 12-15 Juni 2023. Universitas yang dikunjungi yaitu Macquarie Business School, University of New South Wales, University of Sydney, University of Canberra dan Australia National University. Tim delegasi PSIM IPB terdiri atas 5 orang, yakni Kaprodi PSIM Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M sebagai pemimpin delegasi, Sekretaris Departemen Manajemen Hardiana Widyastuti, SHut, M.M, Guru Besar sekaligus Kadiv Marketing Prof. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.S., M.Ec, Kadiv SDM & Organisasi Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, M.M dan Kadiv Keuangan Ir. Budi Purwanto, M.E. Selama di Australia tim didampingi oleh Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP, M.Si selaku  Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra. Misi kunjungan ini memiliki 3 tujuan utama, yakni: (a) melakukan benchmark program doktor ilmu manajemen, (b) menjajaki peluang split master dan doctoral program dimana mahasiswa PSIM dapat mengambil 1-2 semester di universitas mitra di Australia, dan (c) faculty exchange atau pertukaran dosen.

Setiba di Sydney pada hari pertama, tim langsung berkunjung ke tiga universitas berturut-turut, yakni Macquarie University, UNSW, dan University of Sydney. Dalam kunjungan ke Macquarie University delegasi PSIM IPB diterima oleh ketua departemen manajemen Macquarie University, Professor Steven Grover yang didampingi oleh professor Robert Jack yang merupakan Course Director for the Master of Management dan Dr. Salut Muhidin, Senior Lecturer Macquarie University.  Steven mengungkapkan bahwa kerjasama internasional sudah semestinya dilakukan, karena hal tersebut akan memberikan manfaat pada kedua belah pihak, khususnya bagi mahasiswa. 

“saat ini Departemen Manajemen Macquarie memiliki banyak mitra kerjasama internasional, namun kerjasama dengan Indonesia masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu kami menyambut gembira kedatangan departemen manajemen IPB, khususnya untuk melakukan kerjasama pendidikan pada program master”, ungkap Prof.Steven.

Sementara Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M menguraikan kebutuhan yang dimiliki oleh institusinya serta peluang kolaborasi yang bisa dikembangkan. Saat ini menurut Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M, program pascasarjana ilmu manajemen IPB telah memiliki kerjasama internasional dengan beberapa universitas di Asia dan Eropa, seperti dengan KU Leuven di Belgia, namun belum ada dengan universitas di Australia. 

“Australia sangat dekat dan banyak mahasiswa Indonesia yang tertarik untuk kuliah di Australia. Oleh karena itu kami ingin mengembangkan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan departemen manajemen Macquarie University. Dengan reputasi Macquarie di tingkat dunia, kami yakin kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi program studi maupun bagi mahasiswa”, jelas Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M.

Sementara itu, di UNSW delegasi PSIM IPB disambut oleh Steven Lui, PhD associate professor School of Management. Steven menjelaskan secara runtut tentang program doktor ilmu manajemen yang dikelola UNSW. Seleksi yang ketat menjadi salah satu kunci keberhasilan program doktor menurutnya. UNSW mengadakan pre-doctoral course secara khusus untuk menjembatani gap antara calon kandidat dan atmosfer akademik/ khususnya riset.  Steven juga membuka peluang kunjungan mahasiswa doktor dan dosen untuk melakukan joint research di kampusnya.

Delegasi PSIM IPB juga berkunjung ke Sydney Southeast Asia Center, University of Sydney. Tim delegasi disambut oleh Prof Sonja van Wichelen selaku deputy director pusat studi tersebut.  Prof Sonja menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan lintas disiplin yang diorganisir lembaganya tersebut. Kedua pihak mendiskusikan peluang kolaborasi riset lintas disiplin tentang Asia Tenggara. Kaprodi PSIM IPB menyampaikan, “IPB memiliki perhatian dan pengalaman panjang dalam isu-isu keberlanjutan dan krisis iklim. PSIM dapat berkontribusi dalam menerjemahkan isu-isu sustainability dan upaya mitigasi krisis iklim ke dalam business action.”

Pada hari kedua dan ketiga  tim delegasi PSIM IPB berkunjung ke University of Canberra.  Tim diterima oleh Profesor Geoff Crisp selaku Wakil Rektor bidang Akademik University of Canberra, Profesor Lorne Cummings selaku Head of Canberra Business School, Professor Jennifer Loh selaku The Associate Dean bidang Research, serta profesor Raechel Johns dari School of Management.

Wakil Rektor University of Canberra, Professor Geoff Crisp, memberikan apresiasinya atas keinginan Departemen Manajemen IPB untuk melakukan kerjasama dengan Canberra Business School. Prof. Geoff mengungkapkan jika kerjasama bisa dilakukan lintas disiplin, mengingat IPB sangat kuat di bidang pertanian, kehutanan dan lingkungan. Pemahaman akan lingkungan, menurut Geoff, akan memperkaya cara pandang mahasiswa bisnis dan manajemen yang lebih komprehensif.

“Saat ini dunia sangat peduli pada isu keberlanjutan, termasuk dalam bidang bisnis. Oleh karena itu, mahasiswa manajemen dan bisnis sangat perlu memahami isu-isu lingkungan. Reputasi IPB dalam bidang pertanian, kehutanan dan lingkungan sangat penting untuk memperkuat kompetensi mahasiswa manajemen dan bisnis,” ujar Prof. Geoff selaku wakil rektor University of Canberra.

Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB, Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M juga menyampaikan beberapa tujuan yang diinginkan dari kerjasama antara Departemen Manajemen IPB dan Canberra Business School, University of Canberra. Kerjasama yang diinginkan antara lain terkait pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, termasuk niatan untuk membuka program double degree pada tingkat sarjana maupun master.

Delegasi IPB juga berdiskusi dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Canberra tentang kehidupan mahasiswa indonesia di Australia, tantangan yang dihadapi dan kebutuhan mahasiswa dalam program kerjasama Universitas Indonesia dengan Universitas Australia.

Selanjutnya delegasi PSIM berkunjung ke ANU, universitas rangking pertama di Australia. Setiba di ANU, delegasi disambut dan didampingi Hanoem Wijaya selaku koordinator kemitraan dan rekruitmen mahasiswa internasional melakukan campus tour khususnya di ANU College of Business and Economics (CBE).  Selanjutnya tim berdiskusi dengan pihak dekanat dan pengelola program pascasarjana.  Seperti di kampus sebelumnya, delegasi PSIM juga menggali model PhD in Management di ANU. ANU memiliki program doktor yang sangat berorientasi riset dan publikasi internasional bereputasi. Proses seleksinya sangat ketat berdasarkan pengalaman dan rekomendasi dari supervisor. CBE hanya memiliki 35 mahasiswa doktor aktif yang tersebar di 7 program studi. ANU membuka diri untuk kolaborasi dan merekomendasikan prosesnya dilakukan secara bertahap dan organik dengan kontak antar dosen di kedua universitas.

PSIM optimis kunjungan ini menjadi langkah awal dari kemitraan jangka panjang dengan sejumlah universitas di Australia. Hal ini selaras dengan upaya Pemerintah Indonesia mendorong universitas-universitas di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian melalui kolaborasi dengan Universitas TOP Dunia.  Selaku atdikbud KBRI Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.Tp  menguraikan beberapa program yang dapat dimanfaatkan seperti World Class Professor, Double Degree untuk program master, program mobilitas internasional bagi mahasiswa dan

“Dari KBRI Canberra, kami terus mengupayakan terjadinya peningkatan kerjasama antara universitas di Indonesia dan Australia. Kami selalu berusaha mendukung dan memfasilitasi universitas di Indonesia yang serius untuk membangun kolaborasi dengan universitas di Australia dan sebaliknya,” kata Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.Tp, M.Si dalam keterangan

Semoga rintisan kerjasama ini dapat membawa manfaat besar bagi mahasiswa, dosen dan institusi khususnya PSIM IPB.